Blog

Kucing Hewan Yang Dekat Dengan Kita

Kucing adalah hewan yang hidup dekat dengan kita. Sehari-hari kucing selalu menunggu ‘tuannya’ memberikan makan. banyak orang suka dengan kucing karena lucunya menggemaskan.

Apalagi kucing muda yang baru lepas dari susuan induknya atau baru menginjak ‘remaja’ biasanya mereka bercanda dengan temannya. Mengasah cakar kuku kakinya, belajar menerkam, main kejar-kejaran dan sering memainkan ekor temannya.

Kucing hewan yang takut air tapi justru makanan kesukaannya adalah ikan yang hidupnya di air. Itu berarti bahwa kucing sangat mengharapkan dan bergantung kepada manusia.

Maka jangan lupa jika anda makan ikan dan ada kucing didekatnya akan mengeong minta ‘bagiannya’. Jangan diusir dengan ditendang atau disiram air, karena dia juga tahu, kucing yang baik tidak akan merebut ikan yang masih dipiring, dia akan duduk tenang sambil memperhatikan kita makan.

Kucing yang cantik dan dirawat dengan baik oleh pemiliknya bisa menjadi aset yang mahal. Bisa ikut lomba keindahan kucing, bisa difoto dan ikut lomba fotografi. Foto kucing juga banyak dibuat untuk mempercantik desain misalnya desain membuat Kalender.

Coba deha anda perhatikan. Tingkah kucing yang baik pasti begitu…memperhatikan kita makan sambil mengeong. Seolah menunggu uluran kita memberikan sisa ikannya.

Berikut foto kucing “tua’ yang selalu ada didepan tempat aktifitas saya sehari-hari.

Pohon Asem Jawa disisi Gedung Masikhoh

Asam jawa, asam atau asem adalah sejenis buah yang masam rasanya; biasa digunakan sebagai campuran bumbu dalam banyak masakan Indonesia sebagai perasa atau penambah rasa asam dalam makanan, misalnya pada sayur asam atau kadang-kadang pada kuah pempek.

Asam jawa, asam atau asem adalah sejenis buah yang masam rasanya; biasa digunakan sebagai campuran bumbu dalam banyak masakan Indonesia sebagai perasa atau penambah rasa asam dalam makanan, misalnya pada sayur asam atau kadang-kadang pada kuah pempek. Asam juga digunakan untuk campuran jamu tradisional yang dijual oleh penjual jamu keliling, biasanya ibu-ibu yang menggendong bakul dengan botol berisi aneka jamu (jamu gendong).

Asam jawa dihasilkan oleh pohon dengan nama ilmiah Tamarindus indica, yang termasuk suku Fabaceae (Leguminosae). Spesies ini adalah satu-satunya anggota marga Tamarindus. Nama lain asam jawa adalah asam (Mly.), asem (Jw., Sd.), acem (Md.), asang jawa, asang jawi (berbagai bahasa di Sulawesi) dan lain-lain. Juga sampalok, kalamagi (Tagalog), magyee (Burma), ma-kham (Thai), khaam (Laos), khoua me (Kamboja), me, trai me (Vietnam), dan tamarind (Ingg.). Buah yang telah tua, sangat masak dan dikeringkan biasa disebut asem kawak.

Sumber : https://id.wikipedia.org/wiki/Asam_jawa

Pohon Asem Jawa ditanam sebanyak ratusan pohon disisi jalan Gedung Masikhoh Al zaytun

Lingkar batang pohon asem jawa sudah besar sekiter 25-30 cm diameter pohon ini.

Suatu Pagi Di Al-Zaytun

Suatu pagi Hari, Kamis, 4 Juni 2020 menelusuri jalan-jalan di Lingkungan Kampus Al-Zaytun.

20200604_054315

Pintu Utara Masjid Rahmatan Lil Alamin Alzaytun Indonesia diapit oleh 2 pohon Trembesi yang rimbun.

20200604_054858

Jalan Akasia disisi Lahan Persawahan Syarifah. Sementara dilalui oleh kendaraan yang beroperasi untuk pembangunan MAhad Al-Zaytun.

20200604_060127Masjid Rahmatan Lil Alamin dan Gedung Suharto dilihat dari sudut Lapangan Wiratama dekat Gedung Tansri Dato’ ismail Husein

20200604_055034Masjid Rahmatan Lil Alamin dilihat dari Lahan Sarifah

20200604_055342Lahan sarifah yang ditanami Bunga Sedap Malam

20200604_061455Kayu jati hasil panen dari Lahan Ciputat – Cikawung untuk persiapan pembuatan Plafond Masjid Rahmatan Lil Alamiin

20200604_062240

Lapangan Bola Satria Wiratama

20200604_060456

Anjing ini ada di Al-Zaytun, kalau anda pas sedang jalan ketemu dengan Anjing ini jangan takut… tidak nggigit kok. Namanya LESTI, panggil saja lesti… lesti…

20200604_062616

Tembok Beton untuk menahan pohon Asem Jawa agar tanahnya tidak longsor. Konon pohon Asem ini sudah ada sebelum pembangunan Al-zaytun dan dipertahankan hingga sekarang.

20200604_064321

Perlu diketahui bahwa Pembangunan Danau Tirta Kencana tidak semudah yang anda kira. Berkali-kali dinding danau yang dibuat longsor karena countur tanah yang tidak stabil. Sudah berbagai usaha dengan dibuat pondasi crucuk bambu juga, namun tetap saja longsor. Sehingga dibawah beton cor nampak seperti jembatan. Padahal itu adalah tanah berongga.